Kamis, 04 Oktober 2012

Kegagalan

Banyak hal di dunia ini yang tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan. Dengan terpaksa aku menamakannya sebagai sebuah kegagalan, tak perduli apakah semua itu terjadi karena aku yang tidak terlalu serius menjalaninya atau memang Allah punya rencana lain dibalik semua itu. Tapi buatku lebih mudah menyalahkan diri sendiri karena menyalahkan Allah aku jelas tidak berani. Sulit sekali menyikapi sebuah kegagalan perlu banyak yang dikorbankan agar aku bisa menerima dengan lapang dada sebuah kegagalan itu. Harus lebih banyak mikir tentang langkah yang selama ini mungkin kurang tepat, harus lebih banyak bertanya pada sekeliling tentang pandangan mereka terhadap aku pribadi. Tapi semua kembali lagi pada diriku sendiri, walau bagaimanapun mereka hanya melihat aku dari sisi luar sedang yang menjalani hidup dan yang merasakan adalah aku sendiri. Aku bukanlah sosok perempuan tegar atau perempuan super yang mampu menghadapi semua hal sendiri, aku juga butuh tempat bersandar dikala aku sudah benar-benar lelah dan butuh sebuah bahu yang cukup kuat namun lembut untuk menopangku saat aku hampir jatuh. Dan semua itu bisa kudapat dari FANA. Apa kamu tahu betapa sulit beradaptasi dengan sebuah kata gagal??? apa kamu juga tahu ternyata kegagalan memang punya banyak jalan untuk merampas apapun yang aku punya. Semua karena dari sebuah kegagalan bila kita tidak mampu bangkit dan menerimanya maka kita akan kehilangan lebih banyak lagi.

Semoga tidak ada lagi kata GAGAL di esok hari. 

Jumat, 21 September 2012

Bahagia

Banyak sekali hal yang terkadang membuat kita merasa tidak bahagia, merasa menjadi manusia paling menderita, merasa mendapatkn cobaan yang terlalu berat dibanding orang lain disekeliling kita. Padahal kalo kita mau jujur pada diri sendiri dan dengan bijaksana melihat secara lebih luas lagi lingkungan disekitar kita, baru kita akan memahami bahwa semuanya tidak seburuk yang kita sangka. Kita hanya perlu sedikit memaksa otak kita untuk mengatakan "TIDAK", bahwa yang terjadi tidak seburuk prasangka kita. Bahagia atau tidak tergantung dari cara kita memutuskan untuk menjalani hidup dengan cara seperi apa. Apakah kita memutuskan untuk bahagia atau sebaliknya. Semuanya hanya masalah sudut pandang kita, coba kita perbanyak sudut pandang kita dan mulai melepas satu demi satu atribut ego yang dalam diri kita maka kita akan bisa memutuskan bahwa kebahagiaan kita bukan terletak pada banyaknya uang, rumah, mobil atau semua yang berbau materi. Kebahagiaan kita ada didalam hati dan otak kita. Memang susah memaksa otak menerima sebuah kegagalan sebagai pelajaran, akan lebih mudah bagi otak yang tidak terbiasa menerimanya sebagai bentuk kesalahan kita, ketidakmampuan kita atau sebagai bentuk Allah menghukum kita. 
Aku pernah bermimpi sangat tinggi beberapa tahun lalu dan kenyataannya jangankan tercapai nyaris tercapai saja enggak, akupun mulai menyalahkan diri sendiri dan terkadang menyalahkan dunia tempatku hidup. Mulai saat itulah hidup tidak lagi seindah saat aq masih mengejar mimpiku, hidup terasa menjemukan dan aku merasa sangat tidak bahagia. Ironisnya semenjak aku memutuskan untuk tidak bahagia hidupku benar-benar tidak bahagia. Apapun yang aku miliki serasa gak ada artinya, aku jadi orang yg paling menyebalkan dilingkungan sekitarq, naik gaji dan bonus yang biasanya sangat waw akhirnya hanya menjadi hal yang tidak berarti.
Sekian tahun kujalani hidup dengan tidak bahagia, sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk menikmati sedikit kehidupan yang aku miliki. Aku tidak pernah tau sampai kapan aku hidup, jika kelak aku benar-benar harus pergi maka aku akan sangat menyesal meninggalkan kenangan buruk di dunia. Akhirnya akupun memutuskan untuk bahagia walau semua sudah berubah. Aku mulai menikmati saat-saat sendiri, saat aku terkapar di RS tanpa ada keluarga atau sahabat yang  tau akupun menikmatinya. 

Rabu, 12 September 2012

Mengapa

Rasanya waktu berjalan sangat lambat dikala kita sedang menunggu seseorang ataupun menunggu sesuatu terjadi. Seperti itulah rasanya, sepeninggal bapak akupun mulai kehilangan mimpi2q. Aq menjadi orang yang takut kala bermimpi, takut dikala jatuh dan takut bila harus bertemu dengan sesuatu yang tidak sesuai keinginanku. Aku takut bila harus melawan kerasnya dunia. Semua macam ketakutan membayang tiap saat dalam benakq, hanya satu harapan yang tersisa. Harapan itulah yang membuatq tidak pergi meninggalkan kota yang terkenal dengan kepahlawanannya ini. Tiap hari aku menunggu sesuatu yang aku harap akan datang menghampiriq dan menyadarkan aku bahwa mimpiq itu masih bisa dikejar, bahwa janganlah engkau takut karena aku akan ada disini menjagamu. Aku berharap akan yang datang membawa kebahagiaan luar biasa karena tidak lama lagi aq berumur 23 tahun. Aq merasa sudah lebih siap dari tahun lalu, dan saat hari itu tiba aku akan menjawab,"Dengan segenap jiwa dan raga aku siap berlayar bersamamu". Hanya mimpi itulah yang masih tersisa satu-satunya. Waktu berjalan amat lambat, dengan perasaan tak menentu akhirnya saat itu mulai dekat dan akhirnya, lebih cepat dari yang kukira. Di pagi hari saat aku sudah menuruni tangga hendak berangkat kerja ada pesan yang masuk. Inilah yang selama ini kutunggu, aq tidak berani membacanya hatiku kacau karena bahagia. Akhirnya kuberanikan diri membacanya, seketika langit yang mulanya kokoh menyangga angkasa serasa runtuh menimpa tubuh kecilku, disusul matahari yang terik tiba2 mendekatiku membakar seluruh tubuhq, jiwa dan ragaku. Tak ada satu rasapun yang tersisa, semua hampa, kosong tak berarti dan ini kenyataan pahit lain yang harus aku telan dengan terpaksa. Mengapa, hanya kata itu yang sanggup kuucap, mengapa di saat seperti ini, mengapa secepat ini, mengapa harus aku yang mengalami, mengapa dengan cara seperti ini, mengapa aku tidak tau dari dulu, mengapa di saat aq masih menunggu,masih berharap dan masih ada puluhan kata mengapa yang membayang di otakku. Namun penantian memang aneh, ada begitu banyak kebencian dan puluhan kata mengapa dalam benakku, tapi tak satupun kata jelek keluar dari mulutku saat pagi itu juga dengan tulus kuucapkan kata,"selamat ya, semoga bahagia, maaf aq gk bisa datang," melalui telp singkat yang dengan berat hati aku terima.
Andai saja disitu adalah stadion sepak bola aku akan teriak sekuat tenaga agar sesak di dada ini berkurang. 

Yaaaa, akhirnya penantianq membuahkan hasil juga,meski bukan hasil yang aq inginkan.Sekali lagi impianq terhempas ke dasar samudra yang sudah pasti lebih dalam dari pada sumur ibuku di rumah. Kucoba tetap berjalan meski dengan langkahnya jendral yang kalah perang. Aq sudah tidak bisa menggambarkan perasaan apa yang aku rasakan saat itu. Impianku berlayar pupus sudah, aku harus merelakan nahkoda yang harusnya menjadi patnerq harus berlayar dengan orang lain. Aku hanya berdoa semoga di samudra yang luas nanti tidak ada badai yang mampu menggoyahkan bahteramu. 

Aku sudah hampir lupa bagaimana caranya bermimpi, saat tidur mimpiku selalu dikejar orang gila, aku terjaga mimpiku menakutkan, aku jadi bingung bagaiman caranya mimpi yang indah??? kata temenku harus tidur dilantai agar bisa mimpi indah. Ada2 saja saran mereka, karena mereka gk tau mimpi yang aku maksud. Akhirnya untuk sekian waktu kubuang jauh semua impianku.
Ternyata hidup tanpa mimpi jauh lebih menakutkan dari pada mimpi di kejar orang gila, karena tanpa mimpi hidup jadi hampa, tanpa tujuan pasti dan hanya bergerak sesuai dengan arah angin seperti layang2 putus, baru berhenti saat tersangkut pohon tinggi dan berakhir di tangan anak kecil yang usil yang kemudian di tambal sana tambal sini karena sobek hahahaha......


 

Sepotong Roti

Hari itu jumat di bulan mei 2007, bukan seperti hari yang lain karena hari itu suasana sedang tidak menentu. Ada hal yang aneh mengapa dengan keadaan yang sesehat itu bapak tidak mau pulang dari rumah sakit. Aku masih ingat saat hari kamis pagi dokter mengatakan pada bapak " Bapak bisa pulang hari ini, karena insya allah bapak sudah sehat seperti semula". Aq gk menyangka jawaban ini keluar dari suara bapakq sendiri, bapak bilang,"besok saja dokter saya pulang". Dokter itupun hanya bisa tersenyum mendengar jawaban bapak dan mengiyakan apa yang diinginkan bapak. Setelah insiden penolakan pulang oleh pasien paling terkenal dikalangan dokter dan perawat ini, haripun berjalan seperti biasa. tidak ada yang berubah, bapak tetap jalan2 sendiri sambil membawa infus kemudian mengunjungi perawat jaga hanya sekedar untuk ngobrol atau menegur mereka agar mereka tidak tertawa terlalu keras. Dan biasanya setelah mendapat teguran dari bapak mereka tidak tambah diam tapi justru lebih keras lagi tertawa karena tawa mereka mendapat tambahan bantuan dari bapak sendiri. Kejadian seperti itu sudah hampir seminggu berlangsung, sesuai dengan lamanya bapk di rumah sakit itu. Saat siang hari bapak memang selalu sendiri karena aku kerja di luar kota, adik perempuanq masih kuliah di luar kota juga, sedangkan adikq paling kecil masih kelas 6 SD. Ibuku sendiri tiap habis sholat subuh selalu pulang kerumah meninggalkan bapak sendiri karena harus menyiapkan segala keperluan untuk adikku yang paling kecil. Hampir seminggu sudah adikq yang bungsu tidak bertemu dengan bpk. Tiap ke rumah sakit ibu tidak pernah mengajaknya, tapi pagi itu hari jumat bapak bilang ke ibu untuk mengajak serta adik laki-laki satu2nya itu. Ibuku mengiyakan saja permintaan bapak kemudian pulang ke rumah meninggalkan bapak sendiri di rumah sakit. Ibu sudah sangat mengerti sifatnya bapak, kalo ditinggal sendiri bapak biasanya keliling di satu blok tempat bapak di rawat. Temptnya memang agak sepi karena jarang yang d rawat di blok itu, mungkin karena kamarnya cukup mahal coba kalo gratis pasti sudah rame kayak pasar malam hahaha... itu  bukan aq yang bilang tapi bapakq yang bilang. Karena tiap kamar hanya satu pasien bapak sering merasa kesepian, setelah makan pagi dan mandi bapak selalu keliling mengunjungi pasien yang lain sekedar menanyakan kabar dan memberi motifasi, nah lo sesama orang sakit aja masih bisa memberi motofasi harusnya yang sehat harus jauh lebih dari itu donk!!!!
Saat berkunjung ke sesama pasien dan ngobrol dengan perawat2 jaga bapak kembali kekamar dan istirahat, meski dengan semangat yang seperti itu bapak masih cukup tau bahwa bapak harus banyak istirahat. Waktu sholat jum'at pun datang, adzan dari masjid di sebelah rumah sakit menyadarkan setiap manusia yang mendengarnya bahwa ada Dia di atas segalanya kalo kata Om Ebiet G.Ade, dan membuat kita meneteskan air mata kalo kita mau jujur mendengar dengan hati yang paling dalam. Waktu berlalu tak terasa sudah menjelang sholat ashar. Ibuku datang dengan membawa baju ganti untuk bapak dan untuk sendiri, ditambah sebuah buku yang sangat aku kenal. Buku itu buku Yasin, tak ada satu hal ganjil yang aku rasakan. Semua berjalan wajar dan terkendali, bapak tiap saat tambah sehat dan bersemangat. Begitu samapi di rumah sakit ibu bertanya pada bapak, " Pak, sudah mandi"?, bpak menjawab,"sudah". Ibupun kemudian mengambil wudhu diikuti bapak dari belakang. "Aq tak sholat ashar dulu pak, tadi belum sempat" kata ibuku pada bapak. Bapak hanya menjawab dengan anggukan kepala. Setalah sholat ashar bapak memberikan roti pada ibuku sambil berkata,"Buk ayo kita makan roti dulu nanti kamu masuk angin belum makan dari tadi,". Awalnya ibuku menolak tapi kemudian mereka membagi roti itu menjadi dua bagian dan memakan bagian masing masing. Kemudian ibu kembali duduk di bawah tempat tidur bapak, dan mulai membaca surat yasin yang tadi di bawa dari rumah. Sedang bapak diatas memegang sebuah tasbih sambil duduk bersandar, bapak mulai ber Zikir dan ibu membaca yasin di bawah. Tidak ada petir ato kilat saat tiba2 bapak merubah posisi dari duduk menjadi berbaring, sambil berbaring bapak meletakkan tasbih nya di gantungan infus kemudian hal itupun terjadi. Bapak pergi, pulang sesuai janjinya kemaren pada dokter bahwa hari ini bapak akan pulang selamanya kembali kepada Sang pemilik kehidupan. Ibuku hanya tersentak kaget melihat seseorang yang msh hitungan menit lalu menyuapi ibu roti, tiba2 berbaring damai tak bergerak. Ibu masih dengan kesadaran tinggi memanggil dokter dan perawat, mereka melakukan tindakan apapun yang bisa mereka lakukan namun semua ini sudah kehendaknya. Hari itu bapak pergi tanpa sebuah pesan, pergi membawa kebahagiannya sendiri. Secara tiba2 blok itu menjadi ramai karena pasien2 sebelah kamar bapak dirawat gak percaya bahwa orang selalu mengunjungi mereka tiap pagi ternyata harus pergi mendahului mereka. Pasien yang sudah diminta pulang justru menolak pulang, dan memilih hari itu hari jumat untuk pulang. Aq gk pernah tau bahwa kehilangan begitu menyakitkan, ini pertama kalinya aku merasa kehilangan. Duniaq runtuh, hatiq hancur terbayang begitu beratnya cobaan yang harus ku jalani.

Hanya doa tulus untukmu bapak tercinta, semoga allah mengampuni semua kesalah bapak, semoga bapak mendapat tempat indah di sisiNya, amin. Maafkan anakmu yang belum bisa berbakti, belum bisa membahagiakan bapak-ibu. Maaf untuk semuanya yang telah kulakukan yang membuat bapak kecewa pada anakmu ini. Hingga detik terakhir hanya rangkaian doa yang mampu keluar dari bibirku. Ya allah telah engkau panggil bapak, panutan, imam dan contoh yang baik dari kami dariku, yang masih sangat memerlukan sosok tangguh seperti bapak. Semoga dengan damainya caraMu menjemputnya menjadi jaminanmu bahwa Engkau telah memilihkan tempat terindah untuk bapakq tercinta. Amin

Sabtu, 08 September 2012

Selamat Datang

Pagi itu pukul 09.00 tibalah saat di mana kakiq menginjak tanah yg tidak pernah ingin ku datangi sebelumnya. Ya kota itu Surabaya, aku masih ingat betapa susahnya aq dl saat bapak q mengajak aku dan adik-adikq untuk sekedar mengunjungi pak Dhe di surabaya. Aq gak tau kenapa aku tidak berminat sama sekali untuk datang ke kota ini? apa karena semua mimpiku masih terkurung dalam lingkaran kota yang dulu terkenal dingin "malang". Bisa jadi aq memang tidak pernah ingin meninggalkan kota yang mempunyai banyak kenangan manis itu. Aku begitu takut saat berjalan menyusuri sepanjang jalan mulai dari Basuki Rachmad sampai Embong Malang. Dengan sebuah alamat yg sudah kuhafalkan dalam otakku saat masih dimalang aku sengaja ingin berjalan menyusuri jalanan yang panas dan bising suara lalu lintas. Aku ingin memantapkan hatiq bahwa tempat ini tidak cocok buatku, sehingga aku punya alasan yang kuat untuk tidak berada di kota ini. Aku sudah hampir sampai di tempat yang aku cari, di sebuah sudut jalan kulihat sebuah bangunan yang kelihatan pas untk acara TV dunia lain. Aku berharap bukan tempat ini yang telah memanggilku datang jauh-jauh dari kota penuh kenyamanan hanya untuk mendapati bahwa tempat yang kutuju bukanlah seperti mimpiku selama ini. Dengan penuh keraguan aku melangkah masuk dan langsung disambut senyuman ramah dari bapak yg umurnya kurang lebih sama dengan bapakq di rumah. "Selamat Datang" sambut bapk itu dengan senyumnya yang lebar, melihat senyum yang begitu tulus kuurungkan niatku untuk memberinya ekspresi wajah jutekq dan seketika kuganti dengan senyumanq yang aku yakin jauh lebih manis dari senyuman yang telah bapak itu beri. Aku menunggu 15 menit sebelum akhirnya aku dipersilahkan masuk menemui seorang bapak-bapak lagi yang ternyata jauh lebih tua dari bapakq, inilah untuk kesekian kalinya mimpiku hancur berantakan karena ternyata dialah yang akan jadi bosq hehehehe.....
Gambaranq tentang dunia kerja ala sinetron pun mulai luntur seiring bertambah panasnya kota ini di waktu siang. Tak ada lagi impian punya bos muda, ganteng dan baik.
Saat itu juga dengan tanpa pertimbangan yang macem-macem aku diterima kerja dan di beri waktu 1 minggu untuk siap2. Awalnya aku sempat menolak dengan alasan masih ada urusan di kampus, tapi mendadak aku ingat ekspresi ibuku di rumah yang pasti sangat marah kalo tau aku menolak pekerjaan pertamaku. Akhirnya kuputuskan untuk meminta waktu berpikir dulu selama 5 hari. Tak kusangka permintaanku di kabulkan, aku berharap sebelum tiba 5 hari kedepan aku akan berjuang untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan impianku......
Namun ternyata sambutan "selamat datang" dari bapak yang tadi menyambutku ibarat sebuah doa karena pada akhirnya d tempat yang agak angker inilah aku memulai mengganti statusku dari"MAHASISWI menjadi KARYAWAN" hehehe sebuah predikat baru yng cukup membanggakan buatq, paling tidak aku berhasil membuktikan bahwa kalo kita berdoa dan berusaha allah akan menolong kita. Hanya saja saat itu mungkin doaku kurang lengkap, aku hanya berdoa semoga cepat dapat pekerjaan sebelum lulus kuliah. Harusnya doaq lebih lengkap lagi, semoga cpt dapat kerja, bosnya muda, ganteng, baik, gajinya gede dan yang pasti semoga bosnya jatuh hati padaku kayak yang ada di telenovela hahahha.
Yang pasti aku sangat bersyukur allah sangat menyayangiku dengan menempatkan q di kota ini. 
Karena di kota ini aku memiliki segalanya, aku bertemu dengan orang yang membuat tanganku patah di seminggu pertama aku bekerja.

Dan akhirnya aku selalu bersyukur di beri kesempatan melalui tiap jengkal kehidupanku di kota ini. Aku selalu mengingat saat2 pertama ku disini, karena semua itu membuatku tersenyum dlm hati yg paling dalam.

Jumat, 07 September 2012

Juli 2006, surabaya

Aq masih blm bisa menjawab tiap kali d tanya kenapa km menulis semua kebodohanmu dulu??? aq juga blm bs jawab saat di tanya kenapa harus d sini??? Yang pasti buatku dengan menuliskan semua hal dalam hidupku aku bahagia krn sedikitpun ternyata aq tidak melupakan sejarah hidupku.....
Aq mau menengok agak jauh ke belakang, di saat aku mulai menjadi "pencari kerja", setelah sibuk dengan urusan dokumentasi lumpur lapindo, waktuq kuhabiskan dengan melihat kembali hasil photo yang telah kuambil. Q teliti satu persatu sambil berpikir, "koq bisa ya jadi kayak gini?? padahal ini hanya krn ulah beberapa tangan manusia, bagaimana kalo semua tangan manusia termasuk tanganq yg lg pegang kamera ikut malakukan hal yang sama pasti akan lbh cepet kiamat" hehehehe.
Dari photo itu aq berhasil menarik sebuah benang tipis yang akan berpengaruh besar dalam hidupku di masa depan. Benang itu adalah aq tidak akan bekerja di tempat yang banyak menimbulkan kesedihan orang lain, apakah ada tempat kerja yang kayak gitu?? menurut info di otakku saat itu banyak sekali jenis pekerjaan yang menurutku banyak menimbulkan kesedihan bagi orang lain.
Setelah sibuk berpikir mengenai benang yang sangat tipis tadi, tibalah saatnya aq mulai membuktikan teori otakku yang belum teruji masuk kategori high or low. Aku sampai juga di sebuah terminal yg dulu ku kira itu surabaya tapi ternyata belakangan aku tau itu bukan surabaya tapi sidoarjo, sempat terjadi nsiden kecil saat aku diturunkan paksa dari bis,,,,, insiden yang memalukan sekali kalau kuingat sampai sekarang

8 tahun lalu

Tahun 2005, aq masIh ingat betul saat2 terakhir di bangku kuliah. aq bukan mahasiswi yang sangat pintar tapi tak ada juga yg menganggapku tidak pintar... bingung khan aq masuk kategori yang mana??? yang jelas aq maju sidang paling cepat diantara temen satu angkatanq dan lulus dengan mulus dan IPK yang cukup WOW hehehe.
Saat itu aq belum mikir mau aq bawa kemana kehidupanq setalah ini. yang pasti kalo lagi interview aq selalu menjawab dengan jawaban yg klasik bahwa aku ingin menerapkan ilmu yang aq dapat selama bertahun-tahun duduk di bangku depan dosen sambil ngantuk-ngantuk hahaha.
Akhirnya suatu hari melalui tangan sahabt karibq aq mendapat panggilan tes di sebuah perusahaan yang dari awal aq tau namanya aja aku sudah salah mengartikan bergerak dibidang apa perusahaan itu. Kalo gak saking terkenalnya tu tempat kerja mana mungkin aku bisa salah mengartikan coba,,,,

Kembali ke mimpiku saat itu, aku bermimpi, membayangkan dan semua jenis khayalan tentang dunia kerja hanya sebatas yg kulihat di sinetron dan semua tampak menyenangkan. Pakek baju bagus, dandan cantik plus agak menor, pakek sepatu ber hak tinggi, pakek rok yang agak kurang bahannya,,,, pacaran sama atasan/bos juga ada dlm mimpiq (tp khusus yg ini buru2 aq ralat mengingat bosq sudah tua banget hehehe)****
Akhirnya saat yang mendebarkan itu tiba aq berangkat ke sebuah kota yang sebenarnya tidak terlalu jauh dr tempatq kuliah dulu, tapi krena aq tergolong mahasiswi yang kuper (krn kondisi), aq bener2 bingung nyari tempat tes q dimana. Karena aq tau bakalan lama nyarinya aq berangkat pagi sekali padahal kalo naik bis cuma butuh waktu 1,5 jam untuk sampai di kota itu. Pukul 6 pagi aq berangkat dengan bekal doa tulus dari temen yg menuliskan lamaran untukq hehehe. 

Selama didalam bis aq tidak sempat berdoa tapi aq sibuk menunggu saat2 lewat "SEMBURAN LUMPUR LAPINDO" yang waktu itu masih anget di beritakan. Berbekal kamera pinjeman dari bapak aq menjepret apapun yg tampak olehq di sekitar lokasi. Wah ternyata gini rasanya jadi tukang photo amatir, gk pakek mikirin seninya photo asal d jepret dan ada gambar beres...

wahhh kayaknya perlu waktu lama buat nulisin kebodohanq saat itu,,,, sambung lain kali aja dulu ya
"BERMIMPILAH SETINGGI KAMU BISA, BERUSAHALAH MENGGAPAI MIMPIMU"